google-site-verification: google314e099c36007d9d.html Problems of Education: Betapa Pentingnya mencari Ilmu Pengetahuan

Sunday 13 March 2016

Betapa Pentingnya mencari Ilmu Pengetahuan




Kaum Muslimin wajib memanfaatkan dengan sekuat tenaga untuk mencari ilmu (thalabul ilmi). Selain pahalanya yang sangat besar, ilmu juga menjadi landasan keimanan dan landasan amal. Banyak orang yang terpedaya dengan nikmat sehat dan kelonggaran, sehingga tidak dapat memanfaatkan waktu itu dengan baik. Rasulullah saw bersabda:
 
"Dua kenikmatan yang manusia banyak tertipu, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat waktu lapang.” (HR Bukhari).

 

Padahal, kedudukan ilmu sangatlah sentral dalam Islam, sehingga Allah memerintahkan agar aktivitas mencari ilmu itu tidak boleh berhenti, walaupun dalam kondisi perang sekali pun. ”Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam ilmu tentang agama.” (QS at-Taubah: 122).
 
Rasulullah saw juga bersabda:
.
”Barangsiapa menempuh jalan yang padanya dia menuntut ilmu, maka Allah telah menuntunnya jalan ke surga.” (HR Muslim).
 
”Sesungguhnya malaikat itu membentangkan sayapnya pada orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang ia lakukan.” (HR Ahmad, Ibn Hibban, dan Hakim).
 


”Barangsiapa didatangi kematian dimana dia sedang menuntut ilmu untuk menghidupkan Islam, maka antara dia dan para Nabi di surga adalah satu tingkat derajat.” (HR Ad Darimi dan Ibn Sunni dengan sanad hasan).1
 
Ibnu Abbas r.a. berkata: ”Mendiskusikan ilmu pada sebagian malam lebih saya sukai daripada menghidupkan malam itu.” (dengan shalat. Pen).

Imam Syafii, dalam salah satu syairnya menyatakan: ”Wa man lam yadzuq murrat-ta’allumi saa’atan; tajarra’a dzullal jahli thuula hayaatihi” (Barangsiapa yang tidak pernah merasakan pahitnya mencari ilmu – walaupun sesaat – maka ia akan terjerumus dalam kebodohan yang hina sepanjang hayat.).
 
Dan khusus untuk pemuda, Imam Syafii berpesan: ”Wa man faatahu at-ta’liimu waqa syabaabihi; fakabbir ’alaihi arba’an li-wafaatihi.”
 
(Barangsiapa yang tidak menggunakan masa mudanya untuk mencari ilmu, maka bacakan takbir empat kali). ”Wa dzaatul fataa wallaahi bil-ilmi wat-tuqaa; idza lam yakuunaa laa-i’tibaara lidzaatihi” (Demi Allah, hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan taqwa; jika kedua hal itu tiada padanya maka tak bisa disebut pemuda). (Lihat, buku Koleksi Syair Imam Syafi’i, karya Yusuf Syekh Muhammad al-Baqi (Terj. Drs. Abdul Rauf Jabir, Pustaka Amani Jakarta).

No comments:

Post a Comment